MUBTADA 10

Senin, 12 Maret 2012

الفاعل (علم النحو) ع ن

BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu Nahwu merupakan salah satu ilmu yang membahas tentang tata bahasa Arab. Semua bahasa kiranya memiliki tatanan atau aturan sendiri dalam struktur kalimatnya, begitupun bahasa Arab. Salah satu yang menjadi pembahasan dalam tatanan bahasa Arab adalah fa’il (subjek). Fa’il (subjek) adalah isim yang dirofa’kan yang terletak sesudah fi’ilnya. Jika terdapat suatu pekerjaan tentunya ada pelaku yang mengerjakan pekerjaan tersebut, dan pelakunya itulah yang disebut dengan fa’il. Dalam pembuatan fa’il ada beberapa aturan yang harus kita perhatikan, dan insyaallah semuanya akan dibahas pada BAB pembahasan.


BAB II
PEMBAHASAN

باب الفاعل
الفاعل لغة هومن اوجد الفعل
Secara bahasa fa’il mempunyai arti orang yang mendapati pekerjaan.
الذى وقع بعد فعله والفاعل اصطلاحا هوالاسم المرفوع
Fa'il ialah isim marfu' yang terletak setelah fi’ilnya. Fi’il dalam bahasa Indonesia disebut subjek (yang melakukan pekerjaan).
Contoh: فتح خالد الباب ; lafazh  فتحfi'il madhi dan  خالدmenjadi fa'il-nya yang di-rafa'-kan oleh dhammah. Lafazh  خالدitu di-rafa'-kan oleh dhammah, sebab isim mufrad.
 فتح خالدان الباب= Dua kholid itu telah membuka pintu. (Lafazh خالدان menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan alif, sebab isim tatsniyah).
 فتح خالدون الباب = Khalid-khalid itu telah membuka pintu. (Lafazh  خالدون menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan wawu, sebab jamak mudzakkar).
 فتح الطلاب الباب = Mahasiswa-mahasiswa itu telah membuka pintu. (Lafazh الطلاب menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan dhammah, sebab jamak taksir).
جائت الهندات = Hindun-Hindun itu telah datang (Lafazh  الهندات menjadi fa'il yang di-rafa'-kan dengan dhammah, sebab jamak muannats).
Kata nazhim:
فالفاعل اسم مطلقاقدارتفع #  بفعله والفعل قبله وقع
Fa'il ialah isim yang secara mutlak di-rafa'-kan oleh fi'il-nya, dan fi'il itu terletak sebelum fa'il.
وواجب فى الفعل ان يجرد #  اذا لجمع اومثنى اسند
Wajib pada fi'il itu di-mujarrad-kan (dibebaskan dari huruf tambahan) apabila di-musnad-kan kepada jamak atau mutsanna.
فقل اتى الزيدان والزيدون #  كجاءزيدويجيءاخونا
Katakanlah!  اتى الزيدان والزيدون (dua Zaid dan Zaid-Zaid itu telah datang), seperti perkataan  جاءزيدويجيءاخونا (Zaid telah datang dan saudara kami akan datang).

Fa'il Isim Zhahir
فالظاهرما دل على مسماه بلا قيد كزيد ورجل
Fa'il isim yang zhahir ialah lafazh yang menunjukkan kepada yang disebutnya tanpa ikatan, seperti lafazh زيد (Zaid) dan رجل (laki-Iaki).

نحوقولك قام زيد ويقوم زيد قام الزيدان ويقوم الزيدان وقام الزيدون ويقوم الزيدون وقام الرجال ويقوم الرجال وقامت هند وتقوم هند وقامت الهندان وتقوم الهندان وقامت الهندات وتقوم الهندات وقامت الهنود وتقوم الهنود وقام اخوك ويقوم اخوك وقام غلامى ويقوم غلامى وما اشبها ذلك
Contoh fa'il isim yang zhahir adalah perkataan:  قام زيد dan seterusnya sampai       ويقوم غلامى  dan lafazh-lafazh yang menyerupainya.
Kata nazhim:
وقسموه ظاهرا ومضمرا #  فالظاهر اللفظ الذي قد ذكر
Ulama nahwu telah membagi fa'il menjadi fa'il isim yang zhahir dan fa'il isim yang mudhmar (dhamir). Adapun fa'il isim yang zhahir ialah, lafazh yang telah disebutkan tadi.

Fa'il Isim Mudhmar
Fa'il mudhmar, yaitu:
ما دل على متكلم اومخاطب اوغائب
Lafazh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallim) atau yang diajak bicara (mukhathab) atau ghaib.
Dhamir mututakallim itu terbagi dua, yaitu: mutakallim wahdah, seperti lafazh  انا  (saya), dan mutakallim ma’al ghair, seperti lafazh نحن (kami atau kita), yaitu untuk mu'azhim nafsah atau untuk mutakallim yang membesarkan dirinya (dalam bahasa Indonesia seperti, kami).
Contoh dhamir mukhathab, seperti lafazh:
 انت= kamu (ditujukan untuk seorang mukhathab (laki-laki));
انت = kamu (ditujukan kepada seorang mukhathabah (perempuan));
انتما = kamu berdua (ditujukan kepada dua orang yang diajak bicara, baik laki-
             laki ataupun perempuan);
انتم = kalian (ditujukan kepada banyak laki-laki yang diajak bicara);
انتن = kalian (ditujukan kepada banyak perempuan yang diajak bicara);

Contoh dhamir yang ghaib, seperti lafazh:
 هو= dia (ditujukan kepada orang ketiga laki-laki);
هي = dia (ditujukan kepada orang ketiga perempuan);
هما = mereka berdua perempuan (ditujukan kepada dua orang ketiga, baik laki-
           laki ataupun perempuan);
هم = mereka (ditujukan kepada banyak laki-laki orang ketiga);
هن = mereka (ditujukan kepada banyak perempuan orang ketiga).
Perlu diketahui bahwa, isim dhamir itu terbagi dua, yaitu:
  1. Dhamir bariz (yang ditarnpakkan), seperti lafazh انا, نحن, انت, انت, انتما, انتم, انتن  dan seterusnya.
  2. Dhamir mustatir (tersimpan), yaitu sebagaimana kata mushannif:
نحو قولك ضربت ضربنا ضربت ضربت ضربتما ضربتم ضربتن ضرب ضربت ضربا ضربتا ضربوا ضربن
Contoh (fa'il isim yang rnudhmar) adalah seperti perkataan:
 ضربت= aku telah memukul;
 ضربنا= kami atau kita telah memukul;
 ضربت= kamu (laki-laki) telah memukul;
 ضربت= kamu (perempuan) telah memukul;
 ضربتما= kamu berdua (laki-laki atau perempuan) telah memukul;
 ضربتم= kalian (laki-Iaki) telah memukul;
 ضربتن= kalian (perempuan) telah memukul;
 ضرب= dia (laki-Iaki) telah memukul;
 ضربت= dia (perempuan) telah memukul;
 ضربا= mereka berdua (laki-Iaki) telah memukul;
 ضربتا= mereka berdua (perempuan) telah memukul;
 ضربوا= mereka (laki-Iaki) telah memukul; dan
 ضربن= mereka (perempuan) telah memukul.
Adapun meng-i'rab-nya adalah sebagai berikut:
  1.  ضربت fi'il madhi, dhamir mutakallim wahdah (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah).
  2.  ضربنا fi'il madhi, dhamir mutakallim ma'al ghair atau mu'azhim nafsah, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni sukun.
  3.  ضربت fi'il madhi, dhamir mukhathab mudzakkar (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni fathah.
  4.  ضربت fi'il madhi, dhamir muannats (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya dengan mabni kasrah.
  5.  ضربتما fi'il madhi, dhamir tatsniyah (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah, sedangkan huruf mim-nya adalah huruf 'imad dan alif-nya alif tatsniyah.
  6.  ضربتم fi'il madhi, dhamir mukhathab jamak mudzakkar (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah sedangkan huruf mim-nya adalah tanda jamak.
  7.  ضربتن fi'il madhi, dhamir mukhathab jamak muannats (menjadi fa'il-nya), di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni dhammah, huruf nun-nya adalah tanda jamak muannats.
  8.  ضرب, fi'il madhi sedangkan fa'il-nya adalah dhamir mustatir dan taqdirnya هو
  9.  ضربت, fi'il madhi, fa'il-nya dhamir mustatir, taqdir-nya  هيditambah ta.
  10.  ضربا, fi'il madhi, fa'il-nya alif, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni sukun.
  11.  ضربتا, fi'il madhi yang ber-ta tanits, fa'il-nya alif, tanda rafa'-nya mabni sukun.
  12.  ضربوا, fi'il madhi, fa'il-nya wawu dhamir, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni sukun, sedangkan alif-nya adalah alif mutlak jamak.
  13. ضربن , fi'il madhi, fa'il-nya nun, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni fathah.
Kata nazhim:
ومضمراثناعشرنحوقولك ضربت وضربنا وضربت وضربت وضربتما وضربتم وضربتن وضرب وضربت وضربا وضربوا وضربن
Isim mudhmar (dhamir) dibagi dua belas macam, yaitu:
 ضربت (aku telah berdiri);  ضربنا (kami atau kita telah berdiri); ضربت (kamu -laki-laki- telah berdiri); ضربت (kamu -perempuan- telah berdiri);  ضربتما (kamu berdua telah berdiri);ضربتن  (kalian -perempuan- telah berdiri); ضربتم (kalian laki-laki telah berdiri); ضرب  (seorang laki-laki telah berdiri);  ضربت (seorang perempuan telah berdiri);  وضربا (dua orang laki-laki telah berdiri);  ضربوا (mereka -laki-laki- telah berdiri);  ضربن (mereka -perempuan- telah berdiri).
Itulah dhamir-dhamir muttashil, dan demikian pula dhamir-dhamir munfashil.   Dhomir Munfasil terbagi dua, marfu’ dan manshub.
منصوب
مرفوع
اياه
اياهما
اياهم
اياها
اياهما
اياهن
اياك
اياكما
اياكم
اياك
اياكما
ايكن
اياي
ايانا

هو
هما
هم
هي
هما
هن
انت
انتما
انتم
انت
انتما
انتن
انا
نحن

Contohnya seperti:  ما قام الااناوانتم(Dia belum berdiri kecuali saya dan kalian).

Ketentuan ketentuan dalam fa’il
1.      Fi’il dan fa’ilnya harus muannats, apabila :
·         Fa’il berbentuk muannats hakiki, zhahir, dan bersambung dengan fi’ilnya. Contoh : جلست فاطمة
·         Fa’ilnya berbentuk dlomir mustatir yang kembali kepada muannats. Contoh :عائشة ذهبت
2.      Fi’ilnya wajib mudzakar, apabila :
·         Fa’ilnya berbentuk mudzakar. Contoh :قام الاستاذ, قام حمزة
·         Fa’ilnya terpisah / terhalang dengan kata الا. Contoh :ما جلس الا عائسة
3.      Fi’il dan fa’ilnya boleh muannats boleh mudzakar, apabila :
·         Fi’ilnya berbentuk jama’ taksir. Contoh : جاء الطلاب, جائت الطلاب

Analisis Contoh
انواع الفاعل
الفاعل
الفعل
الجملة
ضمير بارز
ضمير بارز
اسم صريح معرب
اسم صريح معرب
اسم صريح معرب
ضمير مستتر
اسم صريح مبني
ضميربارز
اسم صريح معرب
ضمير مستتر
اسم صريح معرب
ضميربارز
ضمير مستتر
اسم صريح معرب
ضمير مستتر
ضمير بارز
ضمير مستتر
ضمير مستتر
ضمير مستتر
ضمير مستتر
ضمير بارز

ضمير مستتر

ضمير مستتر

ضمير بارز
نا
نا
الله
الله
رب
هم
ادم
نا
رسول
هم
السفهاء
ت
هم
اللعنون
هم
ت
نحن
نحن
هو
هو
نا
نحن

انتم

نا
خلق
جعل
ختم
زاد
قال
قال
تلقى
واعد
جاكم
قال
سيقول
خرج
قالوا
يلعن
تاب
خلق
نعبد
نستعين
خلق
يلد
اعطى
نشرح

تعقلون

وضع
وخلقنكم ازواجا
وجعلنا نومكم سباتا
ختم الله على قلوبهم
فزادهم الله مرضا
واذقال ربك للملئكة
قالوا سبحانك
فتلقى ادم من ربه
واذ واعدنا موسى
افكلما جاءكم رسول
وقالوا قلوبنا غلف
سيقول السفهاءمن الناس
ومن حيث خرجت
قلوا انا لله
ويلعنهم اللعنون
الاالذين تابوا
وما خلقت الجن
اياك نعبد
واياك نستعين
خلق الانسان
لم يلد
اعطيناك
الم نشرح لك
افلاتعقلون
ووضعنا


BAB III
PENUTUP
Dalam semua pekerjaan tentu ada pelaku yang mengerjakan pekerjaan tersebut, dan pelaku itulah yang disebut fa’il (subjek). Dalam ketentuannya fa’il harus marfu’ yang tanda marfu’nya tergantung betuk kalimatnya, mufrad, tasniah, atau jamak. Selain itu fa’il juga bisa berbentuk isim mu’rab atau isim mabni, dan bisa berbentuk isim shorih atau isim dlomir. Tidak jauh berbeda dengan bahasa-bahasa yang lain, bahasa Arab pun mempunyai aturan-aturan tertentu dalam struktur kalimatnya. Dengan demikian bahasa Arab bukanlah bahasa yang susah untuk kita pelajari.










Referensi :
Aj-Jurrumiyyah,
Alfiyyatu Ibnu Malik,1415

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda