MUBTADA 10

Selasa, 20 Maret 2012

STRUKTUR ORGANISASI MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB DAMELAN 2010


BADAN PENGURUS HARIAN
Ketua umum      : Ahmad Zaenudin Arif
Ketua 1                 : Amar Pasni
Ketua 2                 : Muhammad Subhan
Bendahara          : Tina Gantina
Sekertaris            : Neng Hana
Program Kerja   :
  1. Membantu serta mensuskan semua bagian atau semua divisi dalam melaksanakan program kerja mereka masing-masing
  2. Melendingkan semua proker divisi-divisi
  3. Menerima dan menanggapi apabila ada opsi dari divisi-divisi lain
  4. Membantu segala sesuatu tugas divisi-divisi lain


DIVISI-DIVISI

BAHASA
Ketua                    : Arisman
Bendahara          : Mira Agung S
Sekertaris            : Siti Rohimatillah
Anggota               : Ikbal
Program kerja   :
  1. Setiap hari wajib membuat 2 muprodat jadidah ( Baru ) dan membuat contoh dalam muprodat itu
  2. Setiap minggu sekali wajib berbahasa
  3. Setiap bulan menulis makalah dengan memakai muprodat jadidah tersebut

NALAR DAN INTELEKTUAL
Ketua                    : Dery Angga Permana
Sekertaris            : Landi
Bendahara          : Kesya
Anggota               : - Ahmad fauzan toha
                                  - Tsani Liziah
                                  - Rofiqi
Program Kerja   :
  1. Mengadakan belajar bareng sebelum atau sesudah perkuliahan dengan materi-materi dan waktu yang akan ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama
  2. Pembahasan berbagai tugas mahasiswa BSA disampaikan dosen dengan metode pemahamannya
  3. Tausyiah rutin dengan agenda yang akan ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama

KESENIAN
Ketua                    : Ali mursyid
Bendahara          : Diah pujiawati
Sekertaris            : Siti maryam
Angota                 : - Bayu ( Ubay )
                                  - Andri
                                  - Gina
                                  - Siti Husnul
                                  - Ahmad Kurniawan
Program kerja   :
  1.  Puisi Mingguan
  2. Cerpen Bulanan
  3. Hari Puisi
  4. Hari Musik
  5. Festival Musik Seangkatan

OLAH RAGA
Ketua                    : Ahmad Wardani
Bendahara          : Suryani
Sekertaris            : Afif Ginanjar
Anggota               : Abdul azis
Program Kerja   :
v  Jangka Pendek :
                                - Olah raga rutin
v   Jangka Menengah :
                                - Tanding Persahabatan
 Jangka Panjang :
                - Lomba angkatan
                - Haiking

Rumah Harapan


Impian seakan berlari mengejarku
Menyepah senda gurau kita
Menyelusup senyuman terakhir
Saat bibirmu menegur
; sebelum aku pulang

Mata sejenak meranai deras
Mengingat kepatutan penyesalan
Berhentilah mengotori kulah batinku
Jika kau masih terdiam
; menangis
: tersenyum kembali

Rasamu masih membekas dalam jiwa
Kekal dan terlelap
; tidurlah menepis gelisah
; bermimpilah
: aku tetap dibelakangmu
Bersama cita-citamu

Written by: Aly Mursyid








05 Januari 2012
@ Kosan
Pkl. 20.54 WIB

Senin, 12 Maret 2012

Mahal di bumi kita

Kau tahu yang paling berharga di bumi kita?
Emas, berlian, intan, permata?
Itu tipu daya
Mereka yang tertawa memeluk dunia
Tanpa kepala
Tanpa dada
Persetan
Itu hanya buaian
Menghitamkan
Mematikan
Kemari aku bisikan!
'kejujuran'

Written by: Andry M. Anshor

 

Label:

Cara Mengembalikan File dan Folder yang disembunyikan Virus

Hal ini biasanya terjadi pada flash disk. Setiap membuka folder, ia akan kembali ke folder tersebut auatu membuka folder lainnya, dan foldernya selalu kosong. Setelah discan dengan anti virus, maka akan ditemukan banyak virus, dan virus-virus itu (seperti kebiasaan virus lokal saat ini) menduplikasikan dirinya dengan icon dan nama folder yang bersangkutan, sehingga ketika membuka folder sebenarnya malah akan menjalankan virusnya. Sedangkan folder aslinya disembunyikan (hidden)
Untuk menampilkan folder yang disembunyikan, tidak cukup melalui Folder Option = View = show hidden file and folders, tetapi harus menghilangkan tanda cek (√) pada kotak di sebelah kiri “hide protected operating system files (recommended)”. Namun kadang menu ini dihilangkan oleh virus sehingga kita tidak bias mengubahnya.
Setelah folder ditampilkan, icon akan tampak samar-samar yang menunjukkan file/folder di hidden. Jika di-klik kanan, kemudian pilih properties, maka opsi Hidden tidak akan bisa diubah (karena Hidden System).
Untuk menampilkannya lagi bisa dilakukan dengan langkah berikut :
1. Buka command Prompt dengan cara :
• Klik Start → All Program→Accessories→Command Prompt, atau
• Klik Start→Run, kemudian ketik cmd atau command.
2. Cari di mana folder yang disembunyikan.
3. Ketik perintah STTRIB *.* -s –h-r/s/d
4. Keterangan mengenai perintah itu, ketik ATTRIB /?


Label:

Organisasi

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
a.       Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)
b.       James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
c.       Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achieve a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a.       Orang-orang (sekumpulan orang),
b.       Kerjasama,
c.       Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.  

Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b.       Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c.       Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d.       Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e.      Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1)      Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,
2)      Prinsip Skala Hirarkhi,
3)      Prinsip Kesatuan Perintah,
4)      Prinsip Pendelegasian Wewenang,
5)      Prinsip Pertanggungjawaban,
6)      Prinsip Pembagian Pekerjaan,
7)      Prinsip Rentang Pengendalian,
      Prinsip Fungsional,
9)      Prinsip Pemisahan,
10)  Prinsip Keseimbangan,
11)  Prinsip Fleksibilitas,
12)  Prinsip Kepemimpinan.
Selanjutnya akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1)      Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.  Misalnya, organisasi kemahasiswaan seperti lembaga gubernuran (eks BEM), departemen (eks. HMJ) dan Unit Kreatifitas Mahasiswa (UKM) sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai  antara lain, melatih mahasiswa dalam berorganisasi dan menampung mahasiswa dalam berkreatifitas dan media pembelajaran dalam menyampaikan pendapat.
2)      Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3)      Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4)      Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5)      Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pengurus organisasi harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6)      Prinsip Pembagian Pekerjaan.
      Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan (job description) yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pengurus. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7)      Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai/pengurus yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
      Prinsip  Fungsional
Bahwa seorang pengurus/pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9)      Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10)  Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.  Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘organisasi kelas’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi organisasi gubernuran,’organisasi intra’ struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi ekstra. 
11)  Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12)  Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut. Sedikit saya menyinggung tentang kepemimpinan yaitu saya ingin memperkenalkan sebuah jenis kepemimpinan yang saya sebut dengan Q Leader. Kepemimpinan Q dalam hal ini memiliki empat makna. Pertama, Q berarti kecerdasan atau intelligence (seperti dalam IQ – Kecerdasan Intelektual, EQ – Kecerdasan Emosional, dan SQ – Kecerdasan Spiritual). Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ—EQ—SQ yang cukup tinggi. Kedua, Q Leader berarti kepemimpinan yang memiliki quality, baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial.
Ketiga, Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi (dibaca ‘chi’ – bahasa Mandarin yang berarti energi kehidupan). Makna Q keempat adalah seperti yang dipopulerkan oleh Aa Gym sebagai qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (qolbu-nya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self management atau qolbu management).
Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence – quality – qi — qolbu) yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin. Untuk menutup tulisan ini, saya merangkum kepemimpinan Q dalam tiga aspek penting dan saya singkat menjadi 3C , yaitu:
1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)
2. Visi yang jelas (clear vision)
3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)
Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metoda kepemimpinan).
Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell: ”The only way that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is the way it always it.” Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.


Jenis-Jenis Organisasi
Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1.      Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
2.      Berdasarkan lalu lintas kekuasaan
Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
3.      Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;
(1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum  (2) organisasi  informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain  kesamaan minat atau hobby, dll.
4.      Berdasarkan tujuan.
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘
5.      Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;
(1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi pertanian, dan lain lain.
6.      Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
(1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, (2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.
7.      Berdasarkan pihak yang memakai manfaat
Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi, (2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, (3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan, (4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti  organisasi pelayanan kesehatan, contohnya  rumah sakit, Puskesmas, dll
Kesimpulan
§         Ciri-ciri dari organisasi adalah; ada sekelompok orang yang saling mengenal, ada kegiatan yang berbeda-beda, setiap orang memiliki kontribusi terhadap organisasi, adanya ;kewenangan, koordinasi dan pengawasan, adanya tujuan.
§         Prinsip-prinsip organisasi; tujuan yang jelas, skala hirarkhi, kesatuan pemerintah, pendelegasian wewenang, pembagian pekerjan, rentang pengendalian, fungsional, pemisahan, keseimbangan, flexibilitas, dan kepemimpinan
§         Jenis-jenis organisasi; berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan, berdasarkan lalu lintas kekuasaan, berdasarkan sifat hubungan personal, berdasarkan tujuan, berdasarkan kehidupan masyarakat, berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, berdasarkan pihak yang memakai manfaat.

Label:

Sejarah Munculnya Ilmu Nahwu

Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu? simak artikel berikut.

Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior, para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya. Namun ketika islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang.

Dari kondisi inilah mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab, sehingga muncullah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu. Adapun orang yang pertama kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Ali Bin Abi Thalib.

Terdapat suatu kisah yang dinukil dari Abul Aswad Ad-Duali, bahwasanya ketika ia sedang berjalan-jalan dengan anak perempuannya pada malam hari, sang anak mendongakkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentang indahnya serta bagusnya bintang-bintang. Kemudian ia berkata,

مَا أَحْسَنُ السَّمَاءِ

“Apakah yang paling indah di langit?”

Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat tanya. Kemudian sang ayah mengatakan,

نُجُوْمُهَا يَا بُنَيَّةُ

“Wahai anakku, Bintang-bintangnya”

Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan,

اِنَّمَا اَرَدْتُ التَّعَجُّبَ

“Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman”

Maka sang ayah mengatakan, kalau begitu ucapkanlah,

مَا اَحْسَنَ السَّمَاءَ

“Betapa indahnya langit.”

Bukan,

مَا اَحْسَنُ السَّمَاءِ

“Apakah yang paling indah di langit?”

Dengan memfathahkan hamzah…

****

Dikisahkan pula dari Abul Aswad Ad-Duali, ketika ia melewati seseorang yang sedang membaca al-Qur’an, ia mendengar sang qari membaca surat At-Taubah ayat 3 dengan ucapan,

أَنَّ اللهَ بَرِىءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولِهُ

Dengan mengkasrahkan huruf lam pada kata rasuulihi yang seharusnya di dhommah. Menjadikan artinya “…Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan rasulnya..” hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebut menjadi rusak dan menyesatkan.

Seharusnya kalimat tersebut adalah,

أَنَّ اللهَ بَرِىءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُوْلُهُ

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.”

Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arab menjadi rusak dan gagahnya Bahasa Arab ini menjadi hilang, padahal hal tersebut terjadi di awal mula daulah islam. Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia memperbaiki keadaan ini dengan membuat pembagian kata, bab inna dan saudaranya, bentuk idhofah (penyandaran), kalimat ta’ajjub (kekaguman), kata tanya dan selainnya, kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad Adduali,

اُنْحُ هَذَا النَّحْوَ

“Ikutilah jalan ini”

Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti nahwu secara bahasa adalah arah )

Kemudian Abul Aswad Ad-Duali melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah tersebut dengan bab-bab lainnya sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi.

Kemudian, dari Abul Aswad Ad-Duali inilah muncul ulama-ulama Bahasa Arab lainnya, seperti Abu Amru bin ‘alaai, kemudian al Kholil al Farahidi al Bashri ( peletak ilmu arudh dan penulis mu’jam pertama) , sampai ke Sibawai dan Kisai (pakar ilmu nahwu, dan menjadi rujukan dalam kaidah Bahasa Arab).

Seiring dengan berjalannya waktu, kaidah Bahasa Arab berpecah belah menjadi dua mazhab, yakni mazhab Basrah dan Kuufi (padahal kedua-duanya bukan termasuk daerah Jazirah Arab). Kedua mazhab ini tidak henti-hentinya tersebar sampai akhirnya mereka membaguskan pembukuan ilmu nahwu sampai kepada kita sekarang.

Demikianlah sejarah awal terbentuknya ilmu nahwu, di mana kata nahwu ternyata berasal dari ucapan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Label: